
Perkembangan pendidikan di Indonesia kembali ke zaman prasejarah. Orang-orang 
Austronesia kuno bermigrasi dari Asia Tenggara ke Indonesia, dan budaya serta peradaban 
mereka telah meninggalkan kesan abadi pada pendidikan Indonesia. Sepanjang sejarah 
maritimnya yang beragam, Indonesia telah bersentuhan dengan banyak sekali peradaban, 
termasuk Cina, India, Arab, dan Eropa. Keberagaman ini berdampak signifikan pada cara 
orang Indonesia belajar dan mengajar. 
Modernisasi Indonesia pada tahun 1960-an dan 1970-an memunculkan berbagai lembaga 
pendidikan baru. Sistem Pendidikan Negara secara bertahap digantikan oleh jaringan 
sekolah swasta swadana nasional. Penekanan modernitas dan sekularisme dalam 
pendidikan tercermin dalam kurikulum, yang secara bertahap bergeser dari nilai-nilai Islam 
tradisional ke nilai-nilai yang didasarkan pada humanisme, demokrasi, dan keadilan sosial. 
Sekolah-sekolah di Indonesia saat ini terus mengalami transformasi yang pesat. Teknologi 
baru sedang dimasukkan ke dalam kelas, dan pengajaran matematika, sains, dan bidang 
studi lainnya berkembang pesat. Sistem pendidikan Indonesia terus berkembang untuk 
memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan cepat berubah. 
Sejak zaman prasejarah hingga saat ini, pendidikan Indonesia telah mengalami 
perkembangan yang dinamis dan beragam. Modernisasi telah menyebabkan pengenalan 
teknologi dan kurikulum baru, sementara fokus pada humanisme, demokrasi, dan keadilan 
sosial telah membantu memastikan bahwa sekolah-sekolah di Indonesia menyediakan 
pendidikan yang berkualitas untuk semua siswa. 
Pendidikan selalu menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi orang-orang di seluruh 
dunia. Ini adalah salah satu alat terpenting yang dapat membantu dalam mengembangkan 
masyarakat, menciptakan peluang, dan memastikan keadilan sosial. Perkembangan 
pendidikan pada tingkat yang berbeda telah menjadi proses yang berkelanjutan sepanjang 
sejarah. Di Indonesia, yang dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan 
tercepat di Asia Tenggara, proses ini dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga 
pendidikan formal tingkat universitas (baik sarjana maupun pascasarjana). Ada berbagai 
alasan mengapa pembangunan pendidikan di Indonesia terus menjadi tantangan; namun, 
kemajuan masih terus dibuat meskipun ada tantangan-tantangan ini. 
Dengan berakhirnya pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1945, pengaruh India dan 
Cina terhadap pendidikan kembali menguat. Hal ini terutama terlihat dalam bidang seni 
tradisional dan humaniora. Selain itu, sistem pelatihan kejuruan Belanda diperkenalkan 
kembali. Namun, sejak pecahnya kepulauan Indonesia menjadi dua pemerintahan pada 
tahun 1945, pendidikan telah menjadi isu yang sangat dipolitisasi. Pemerintah Indonesia di 
Jawa Barat menganjurkan pendekatan yang lebih kebarat-baratan, sementara pemerintah di 
Jakarta mengikuti pendekatan yang lebih tradisional dan Islami. 
Pendidikan di Indonesia mengalami transformasi yang pesat pada abad ke-18, ketika 
pemerintah kolonial Belanda mulai memberikan pengaruhnya. Pemukim Belanda mulaimenyebarkan penggunaan iman Kristen Protestan dan, sebagai hasilnya, mulaimempromosikan pendidikan bagi minoritas Belanda. Sekolah dibuka untuk mengajar pendidikan Belanda, Latin, dan Islam. Selain itu, Belanda mulai mengembangkan sistempelatihan kejuruan, yang kemudian diadopsi oleh kelas menengah dan atas Indonesia.
Perkembangan pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari tahun ke 
tahun, yang masing-masing membawa dampak yang signifikan terhadap cara 
penyelenggaraan pendidikan saat ini. Pemerintah kolonial Belanda memainkan peran 
penting dalam mempromosikan pendidikan bagi minoritas Belanda, sementara pemerintah 
Indonesia setelah pemerintahan kolonial Belkalian memperkenalkan kembali sistem 
pelatihan kejuruan.












